Kaum Santuy yang Tersadarkan Oleh Corona

putri hastuti

Modernis.co, Aceh – Bangsa kita saat sekarang ini sedang tidak baik-baik saja, wabah virus corona yang menyerang hampir ke seluruh penjuru dunia. Membuat semua kalangan harus saling bahu membahu melawan wabah virus ini. Tetapi, tak selamanya yang kita anggap sesutu hal itu masalah atau buruk memang hal yang terburuk dan menjadi penyebab semua kekacauan di muka bumi ini.

Percayalah karena sebenarnya ada hikmah di balik setiap musibah. Muhadjir Effendy dalam suatu kesempatan pernah mengatakan “kalau ingin menjadi pribadi atau bangsa yang besar dan kuat pasti akan menghadapi ujian, semakin berat cobaan berarti Tuhan memberi peluang untuk menjadi orang (atau bangsa) yang besar dan kuat”.

Wabah virus corona yang sekarang kita hadapi tak bisa di pungkiri ada orang yang bersedih dibuatnya karena harus kehilangan anggota keluarga, sedih karena kehilangan mata pencaharian, mahasiswa akhir yang mungkin kecewa karena penelitian, dan bimbingan yang harus ikut terhenti.

Tetapi ada juga yang merasa bersyukur karena dengan musibah ini bisa menjadi ajang mendekatkan diri kembali kepada Tuhan. Bisa berkumpul dan menghabiskan waktu bersama keluarga, menata kembali tugas atau bacaan-bacaan yang belum sempat terselesaikan.

Sadar atau tidak, kehidupan kita yang selama ini sedikit berantakan, kurang peduli terhadap kesehahatan, dan kebersihan diri sendiri. Kini mulai ditata kembali. Bisa di bilang corona mampu menyadarkan kita yang selama ini terlalu santai menganggap semua baik-baik saja dan kurang memperhatikan hal-hal kecil namun sangat bermanfaat besar.

Menghabiskan Waktu Di Rumah Aja

Mari semuanya kembali mengingat kapan terakhir kali menghabiskan waktu di rumah seharian? Berkumpul bersama keluarga, saling bertukar cerita, berbagi pengalaman dan menghabiskan remahan-remahan cemilan buatan ibu di rumah. Bisa saja sudah lama sekali hal itu tidak kita lakukan. Anak muda yang biasanya santai menghabiskan malam di warung kopi, mahasiswa akhir sibuk dengan skripsian, para orang tua yang sibuk dengan pekerjaan, semuanya sibuk dengan dunianya masing-masing.

Kini, semua orang di haruskan berdiam diri di rumah, bekerja dari rumah, belajar dari rumah, diskusi dari rumah,semua serba dari rumah. Karena kegiatan-kegiatan di luar rumah di batasi. Menghabiskan hari-hari di rumah banyak yang kemudian tersadar bahwa rumah adalah tempat terbaik untuk kembali dan melindungi diri.

Rajin Mencuci Tangan

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) seyognyanya sudah dari dulu di degung-degungkan kepada masyarakat luas. Manfaat PHBS adalah meningkatkan kesadaran masyarakat untuk mau menjalankan hidup bersih dan sehat.

Hal tersebut agar masyarakat bisa mencegah dan menanggulangi masalah kesehatan. Selain itu, dengan menerapkan PHBS masyarakat mampu menciptakan lingkungan yang sehat dan meningkatkan kualitas hidup.

Namun, walaupun sudah sejak dulu PHBS didegungkan tetapi ternyata sulit menyadarkan masyarakat untuk hidup bersih dan sehat. Salah satu contoh kecil adalah cuci tangan dengan sabun dan menggunakan air yang mengalir. Kegiatan yang sebenarnya sederhana namun sulit sekali untuk menerapkannya. Karena definisi tangan bersih bagi mereka yang terlalu santai adalah tidak adanya noda yang terlihat di tangan.

Ketika dikatakana salah satu cara untuk mencegah penyebaran virus adalah selalu menjaga kebersihan tangan dan selalu mencucinya setiap menyentuh atau melakukan sesuatu. Masyarakatpun kini sadar bahwa menjaga kebersihan tangan adalah suatu hal yang sangat penting.

Ada suatu hal yang cukup menarik perhatian, di ruang public atau fasilitas umum hampir semua menyediakan wastafel atau hand sanitizer. Biasanya selama ini hanya rumah sakit yang menyediakan hand sanitizer.

Bahkan dulu sebelum masyarakat tersadar untuk selalu menjaga kebersihan tangan ada yang belum tau apa itu hand sanitizer tetapi sekarang hampir semua orang memiliki hand sanitizer, bahkan menjadi barang yang mahal dan sangat di cari di pasaran.

Makan Sehat dan Bergizi

Mengonsumsi makanan cepat saji menjadi tren tersendiri, penjual makanan cepat sajipun selalu ramai di kunjungi, dengan dalih tidak punya cukup waktu untuk memasak, makanan cepat saji menjadi alternatif. Namun, sekarang ada tren yang sedikit bergeser, masyarakat mulai sadar untuk menjaga kekebalan tubuh dengan mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi.

Rempah-rempahan seperti jahe, kunyit, sereh, temulawak dan teman sejenisnya, kini menjadi buruan dan sulit ditemukan di pasaran. Kandungan zat gizi yang ada pada rempah-rempah tersebut di percaya dapat menjaga daya tahan tubuh sehingga tidak mudah terserang oleh virus dan penyakit. Tak hanya itu mengonsumsi makanan bersumber protein, vitamin A, vitamin C, dan vitamin E juga bisa menjaga daya tahan tubuh.

Pada intinya mengonsumsi makanan harus sesuai dengan pedoman gizi seimbang. Yaitu dengan mengonsumsi makanan yang beragagam. Karena tidak ada hanya dengan mengonsumsi satu jenis makanan saja bisa menjaga daya tahan tubuh dan melindungi tubuh kita dari berbagai penyakit.

Menyapa Matahari Pagi

Di rumah aja bukan berarti bermalas-malasan atau rebahan saja. Ada baiknya sesekali menyapa matahari pagi. Seorang ahli nutrisi dr Tan Shot Yen dalam sebuah wawancara mengatakan bahwa orang yang rajin terkena matahari jarang sakit, jarang flu, dan jarang rematik.

Anak yang suka main layang-layangan, mencari lele di got lebih kuat dari pada anak yang main tap di dalam kamar. Beliau juga mengatakan waktu terbaik untuk berjemur adalah pukul 10.00, karena pada saat itu yang masuk ke dalam tubuh kita adalah provitamin D3. Tak butuh waktu lama untuk berjemur cukup 15 menit saja.

Seolah tak mau ketinggalan para public figure pun membagikan kegiatan berjemur mereka di media social mereka masing-masing. Masyarakat biasa juga tentu tak mau kalah, mereka pun memaksakan diri untuk bangkit dari kuatnya gravitasi kasur dan menyapa hangatnya matahari pagi walau hanya sebentar.

Menjaga Jarak Fisik (Physical Distancing)

Bukan cuma sama mantan doang yang perlu jaga jarak, sama pacar juga. Hahaha. Kaum BUCIN pasti galau banget nih karena ga bisa malam mingguan. Sudah sabar dulu ya cin. Adanya peraturan tentang physical distancing antrian di tempat umum kini menjadi lebih tertib.

Orang-orang yang dulu tidak sabaran dan suka menyerobot antrian kini mulai menghilang. karena ruang-ruang public sudah menerapkan physical distancing untuk mencegah penyebaran virus lebih luas lagi.

Semoga kebiasaan baik untuk selalu menjaga kesehatan dan kebersihan terus dipupuk dan dirawat. Tidak hanya menjadi sebuah kebiasaan kagetan. Yang tiba-tiba sadar dan juga bisa tiba-tiba kesadaran itu menghilang kembali.

Semoga para pembaca setiap modernis selalu dilindungi dan di jauhkan dari wabah virus corona. Stay healthy.

*Oleh : Putri Hastuti, S.Gz (Alumni FK Universitas Brawijaya)

Redaksi
Redaksi

Mari narasikan pikiran-pikiran anda via website kami!

Related posts

Leave a Comment